1.
Pengertian Tasawuf
Dari segi bahasa, tasawuf berasal dari bahasa Yunani sophos yang
artinya hikmat. Dalam bahasa Arab, tasawuf berasal dari kata al-suffah
yang berarti orang-orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekkah ke Madinah.
Pada saat berada di Madinah, orang-orang tersebut tinggal di serambi masjid.
Orang-orang ini tinggal dengan tidak memiliki harta dunia. Harta dan hidup
mereka semua diikhlaskan untuk beribadah kepada Allah. Selain al-suffah,
ada juga yang menyebut tasawuf berasal dari kata saf yang artinya
barisan depan dalam beribadah dan suf yang artinya kain wol yang
lembut., menggambarkan orang yang hidupnya sederhana dan tidak mementingkan dunia.
Kata sufi yang artinya suci juga sering dikatakan awal mula dari
munculnya kata tasawuf. Sufi menggambarkan orang yang selalu memelihara
dirinya dari berbuat dosa dan maksiat.
Tasawuf secala istilah dapat diartikan sebagai sikap mental yang selalu memelihara
kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban demi kebaikan dan
selalu bijaksana. Hal ini menunjukkan sebuah sikap yang identik dengan akhlak
yang mulia.
Dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas, tasawuf
diartikan sebagai upaya untuk mensucikan diri dengan cara menjauhi kehidupan
dunia yang dapat mempengaruhi dari beribadah kepada Allah. Jika dilihat dari sudut pandang manusia
sebagai makhluk yang harus berjuang, tasawuf didefinisikan sebagai upaya
memperindah diri dengan akhlak yang mulia. Kemudian dilihat dari sudut pandang
manusia sebagI Mkhluk Yng ber-Tuhan, tasawuf didefinisikan sebagai kesadaran
fitrah untuk menuju kepada kegiatan-kegiatan yang dapat menghubungkan manusia
dengan Tuhan.[1]
2.
Sumber Tasawuf
Kaum orientalis Barat mengatakan bahwa sumber dari tasawuf berasal dari
beberapa unsur yaitu unsur islam dan unsur di luar islam. Unsur dari luar islam
meliputi unsur Masehi, unsur Yunani, unsur Hindu/Budha dan unsur Persia.
Berikut penjelasan dari unsur-unsur tersebut.
a) Unsur Islam
Dalam unsur islam, tasawuf dikatakan berasal dari
ajaran-ajaran islam yang bersumber dari al-Quran dan Hadits. Seperti yang kita
ketahui bahwa al-Quran mengandung pelajaran yang bersifat lahiriah dan
batiniah. Ajaran yang bersifat batiniah itulah yang melahirkan tasawuf.
Seperti yang kita ketahui bahwa sangat banyak perintah
dalam al-Quran yang menyeru kita untuk bertaubat dan mensucikan diri dari dosa.
Selain itu terdapat pula hadits yang menyeru kita untuk bertaubat dan
mensucikan diri dari dosa, bahkan juga contoh yang diajarkan langsung oleh
Rasulullah. Hal ini membuktikan bahwa ajaran al-Quran dan hadits sangat
menganjurkan kita untuk mensucikan diri dari perbuatan dosa, dan bertaubat jika
telah melakukannya. Inilah yang kemudian mendasari lahirnya tasawuf dalam
ajaran islam.
Dari penjelasan diatas depat disimpulkan bahwa tasawuf
dalam islam bersumber dari al-Quran dan Hadits. Selain itu kondisi masyarakat
yang ada pada masa Rasulullah juga mendorong lahirnya tasawuf dalam ajaran islam.
Masyarakat yang mencontoh perbuatan Rasulullah dan melaksanakan perintah beliau
untuk selalu mencintai Allah juga berperan dalam melahirkan tasawuf.
b) Unsur Luar Islam
Para orientalis Barat mengatakan bahwa tasawuf dalam
islam dipengaruhi oleh agama-agama sebelum islam yang sudah ada dan dikenal
oleh bangsa Arab sebelum masuknya islam. Hal ini boleh kita benarkan secara
akademik, akan tetapi secara akidah kita perlu mengkajinya terlebih dahulu.
Berikut penjelasan mengenai beberapa unsur di luar islam yang diduga
mempengaruhi tasawuf islam.
1) Unsur Masehi
(Nasrani)
Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Akhlak
Tasawuf mengatakan bahwa unsur-unsur tasawuf Nasrani yang diduga
mempengaruhi pemikiran tasawuf islam adalah sikap fakir. Menurut agama Nasrani,
Isa bin Maryam merupakan orang yang fakir. Begitu juga dengan Injil juga
dimaksudkan kepada orang yang fakir. Selanjutnya peran syaikh yang dianggap
menyerupai pendeta, yaitu pada sikap tawakalnya kepada Allah. Bedanya hanya
pendeta bisa menghapus dosa, sedangkan seorang syaikh tidak.
2) Unsur Yunani
Tidak dapat dipungkiri bahwa metode berpikir filsafat
Yunani juga mempengaruhi pola pikir sebagian orang islam dalam berpikir tentang
Tuhan. Unsur ini kemudian melahirkan salah satu aliran tasawuf yaitu tasawuf
falsafi. Seperti yang kita ketahui bahwa filsafat bekerja dengan mengukur
segala sesuatu menggunakan akal pikiran. Tokoh yang mengembangkan aliran
tasawuf ini diantaranya adalah al-Farabi, al-Kindi, Ibn Sina, Ibn Arabi,
al-Hallaj, Suhrawardi dan lain-lain.
3) Unsur Hindu/Budha
Terdapat kesamaan dalam ajaran Hindu Budha dengan ajaran
tasawuf. Diantaranya yaitu mengenai cara ibadah dan mujahadah tasawuf dengan
Hindu. Begitu juga dengan paham reinkarnasi, cara kelepasan dari dunia versi
Hindu/Budha dengan persatuan diri dengan jalan mengingat Allah.
Salah satu maqamat sufiah al-fana juga memiliki
kesamaan dengan ajaran tentang nirwana dalam agama Hindu. Akan tetapi
hal ini perlu dikaji ulang. Jika benar bahwa ajaran tasawuf dipengaruhi oleh
ajaran Hindu/Budha, hal ini menunjukkan bahwa agama Hindu/Budha juga telah
masuk ke daratan Mekkah pada masa Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi tidak ada
bukti mengenai kebenaran dari hal tersebut.
4) Unsur Persia
Arab dan Persia sudah memiliki hubungan sejak lama, yaitu
dalam bidang politik, pemikiran, kemasyarakatan dan sastra. Akan tetapi tidak
ada dalil yang kuat yang menyatakan bahwa kehidupan rohani Persia telah masuk
ke tanah Arab. Namun juga terdapat kesamaan antara istilah zuhud di Arab dengan
zuhud menurut agama Manu dan Mazdaq dan hakikat Nabi Muhammad SAW. menyerupai
paham Harmuz dalam agama Zarathustra.
Kesimpulan dari materi diatas adalah sebenarnya tasawuf
berasal dari ajaran Islam. Hal ini sebagaimana dipraktekkan Rasulullah dan para
sahabat. Semuanya berlandaskan kepada al-Quran dan sunnah. Akan tetapi, setelah
berkembang pada pemikiran, tasawuf kemudian mendapat pengaruh dari pemikiran
filsafat Yunani, Hindu/Budha, Persia dan pemikiran aliran yang lainnya.
Demikian artikel yang dapat kami share kali ini, mohon
maaf bila terdapat kesalahan dalam pengetikan. Komentar yang membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan artikel ini. Salam Penulis.
Mojokerto, 20 April 2017, 10:09 WIB.
No comments:
Post a Comment