Baik dan buruk merupakan suatu istilah yang sering
digunakan untuk menilai suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Untuk
mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh seseorang itu termasuk kedalam
tindakan yang baik atau tindakan yang buruk, kita harus mengetahui indikator
dari baik dan buruk itu sendiri. Oleh karenanya, dalam artikel ini kita akan
membahas mengenai pengertian dari baik dan buruk, penentuan baik dan buruk
serta sifat dari baik dan buruk itu sendiri, serta baik dan buruk menurut
ajaran islam.
1.
Pengertian Baik dan Buruk
Dari segi bahasa, baik berasal dari bahasa Arab khair
dan bahasa Inggris good. Sedangkan pengertian baik menurut istilah
adalah sesuatu yang disukai manusia, yang tidak melanggar norma-norma yang
berlaku, baik norma agama, norma kesopanan kesusilaan, norma hukum dan juga
norma adat-istiadat.
Setelah mengetahui pengertian dari baik, selanjutnya kita
akan membahas pengertian dari buruk. Buruk dalam bahasa Arab disebut dengan
istilah syarr, yang memiliki arti tidak baik, tidak seperti seharusnya,
tidak sempurna dalam kualitas, dibawah standar, kurang dari nilai, tak
mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat
disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela. Secara istilah buruk
adalah lawan dari baik. Maksudnya buruk adalah sesuatu yang tidak disukai
manusia dan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Dalam islam sesuatu dikatakan baik jika hal itu sesuai
dengan al-Quran dan Sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Perbuatan baik
dalam islam adalah yang membawa kemaslahatan bagi dirinya sendiri dan bagi
orang-orang yang ada di sekitarnya. Sedangkan yang dimaksud dengan keburukan
adalah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran al-Quran dan Sunnah, perbuatan
yang tidak membawa manfaat baik bagi dirinya sendiri apalagi bagi orang lain.
2.
Penentuan Baik dan Buruk
Ada beberapa aliran filsafat yang mempengaruhi penentuan
baik dan buruk, diantaranya adalah aliran sosialisme, hedonisme, humanisme,
utilitarianisme, vitalisme, religiousisme dan evolusisme. Berikut penjelasan
mengenai penentuan baik dan buruk menurut aliran-aliran tersebut.
a.
Baik dan buruk menurut aliran adat-istiadat (sosialisme)
Baik
dan buruk menurut aliran ini adalah sesuatu dikatakan baik jika sesuai dengan
adat-istiadat yang berlaku di masyarakat. Seseorang yang mematuhi adat-istiadat
yang berlaku disekitar masyarakatnya dikatakan orang yang baik. Sedangkan
sesuatu dikatakan buruk apabila hal tersebut bertentangan dengan adat-istiadat
yang berlaku di sekitar masyarakat. Orang yang melanggar adat dan istiadat yang
berlaku akan disebut buruk, dan akan dihukum dengan menggunakan hukum adat.
b.
Baik dan buruk menurut aliran hedonisme
Menurut
aliran ini, sesuatu dikatakan baik jika mendatangkan kesenangan yang lebih
besar, kelezatan, kenikmatan dan kepuasan nafsu biologisnya. Dan sesuatu
dikatakan buruk dalam aliran ini jika sesuatu tersebut tidak mendatangkan
kesenangan, kelezatan, kenikmatan dan kepuasan nafsu biologis, atau justru
mendatangkan kepedihan.
Seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kini aliran ini mulai berkembang kearah
yang negatif. Tidak seperti pemikiran tokoh utamanya Epicurus yang mengutamakan
kepuasan dan kesenangan yang diukur dengan akal dan pikiran, aliran ini pada
akhirnya lebih mengutamakan kepuasan nafsu biologis. Akibatnya muncul
tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan akal dan pikiran.
c.
Baik dan buruk menurut paham humanisme (intuisisme)
Paham
ini menilai suatu tindakan baik atau buruknya dengan menggunakan kekuatan
batin. Artinya sesuatu yang dikatakan baik jika sesuai dengan kata hati, karena
menurut para penganut aliran ini, hati dapat menilai sesuatu baik atau buruk.
Sebalinya sesuatu dikatakan buruk jika tidak mengikuti kata hati mereka. Oleh
karena itu sesuatu yang benar, dermawan, berani dikatakan baik oleh manusia,
sedangkan sesuatu yang salah, kikir dan pengecut dikatakan buruk.
d.
Baik dan buruk menurut paham utilitarianisme
Secara
harfiah utilis memiliki makna berguna. Jadi paham ini mengatakan bahwa sesuatu
yang baik adalah sesuatu yang berguna. Jika kebergunaan sesuatu tersebut hanya
untuk perorangan, maka disebut individual, sedangkan jika berguna bagi banyak
orang maka disebut sosial. Hal ini sesuai dengan salah satu hadits Nabi
Muhammad SAW. yang mengatakan bahwa sebaik-baik orang adalah yang berguna bagi
orang yang lain.
e.
Baik dan buruk menurut paham vitalisme
Menurut
paham ini, sesuatu yang kuat dianggap sebagai sesuatu yang baik. Contohnya
adalah kekuatan atau kekuasaan yang dapat menaklukkan orang lain dikatakan
sebagai sesuatu yang baik. Aliran ini cenderung menggunakan hukum alam, artinya
siapa yang lebih kuat akan mampu menguasai yang lebih lemah.
f.
Baik dan buruk menurut paham religiousisme
Paham
ini beranggapan bahwa perbuatan yang baik adalah perbuatan yang sesuai dengan
kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan yang buruk adalah perbuatan yang tidak
sesuai dengan kehendak Tuhan. Artinya ukuran baik dan buruk pada aliran ini
didasarkan atas peraturan agama. Karena terdapat bermacam-macamn agama di dunia
oleh karena itu setiap agama memiliki tolak ukur masing-masing dalam menentukan
baik dan buruk.
g.
Baik dan buruk menurut paham evolusisme
Menurut
paham ini segala sesuatu yang ada di alam baik yang tampak maupun yang tidak
tampak mengalami evolusi. Begitu juga dengan akhlak dan moral, Herbert Spencer
mengatakan bahwa perbuatan akhlak itu tumbuh secara sederhana kemudian
berangsur meningkat sedikit demi sedikit berjalan ke arah cita-cita yang
dianggap sebagai tujuan. Dengan demikian paham ini mengukur sesuatu yang baik
dikatakan baik jika mendekati cita-cita dan sesuatu yang buruk dikatakan buruk
jika menjauhi cita-cita atau tujuan manusia dalam hidupnya.
3.
Sifat dari Baik dan Buruk
Sifat dari baik dan buruk berdasarkan pandangan filsafat
menyesuaikan dengan sifat dari filsafat itu sendiri yaitu berubah-ubah, relatif
nisbi dan tidak universal. Sifat dari baik dan buruk secara lengkap tercantum
dalam ajaran Islam yang terangkum dalam al-Quran yang merupakan sumber mutlak
mengenai ajaran baik dan buruk yang berasal dari Allah. Selain al-Quran, hadits
dan sunnah yang bersumber dari Rasulullah SAW. juga merupakan sumber mutlak
dari sifat baik dan buruk.
4.
Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam
Baik dan buruk menurut ajaran islam yaitu segala sesuatu
yang bersumber dari al-Quran dan Hadits. Al-Quran sebagai wahyu yang berasal
dari Allah berisi tentang pengajaran baik dan buruk, sebagai mana akhlak yang
juga bersumber dari al-Quran. Sedangkan Hadits berfungsi sebagai penjelas dari
ayat-ayat yang ada dalam al-Quran, yang bersumber dari Rasulullah SAW. Contohnya
al-Quran menganjurkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua, akan tetapi di
dalam al-Quran tidak dijabarkan mengenai cara berbuat baik kepada orang tua.
Penjelasan mengenai berbuat baik kepada orang tua tersebut selengkapnya dapat
ditemukan dalam Hadits.
Jadi segala sesuatu yang baik dalam islam adalah yang
didasari dengan petunjuk dari al-Quran dan Hadits. Sedangkan perbuatan yang
buruk adalah yang bertentangan dengan kedua sumber hukum islam yang utama
tersebut. Meskipun demikian, al-Quran dan Hadits bukanlah sesuatu yang
tertutup. Artinya keduanya bersikap terbuka, mudah menerima pendapat dari hukum
yang dibuat oleh manusia. Al-Quran dan Hadits sangat menghargai pendapat dari
kelompok-kelompok yang lain.
Baik buruk.
ReplyDeleteKeduanya bertentangan bukan?
Baik jika orang itu tidak melanggar norma norma.
Buruk jika bertentangan.
Tapi tidak semua yang baik baik, dan tidak semua buruk itu buruk.
Masya Allah Alhamdulillah Sangat membantu
ReplyDelete