Thursday, 20 April 2017

Pengertian Baik Buruk, Penentuan Baik Buruk dan Sifat dari Baik dan Buruk serta Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam



Baik dan buruk merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk menilai suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Untuk mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh seseorang itu termasuk kedalam tindakan yang baik atau tindakan yang buruk, kita harus mengetahui indikator dari baik dan buruk itu sendiri. Oleh karenanya, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai pengertian dari baik dan buruk, penentuan baik dan buruk serta sifat dari baik dan buruk itu sendiri, serta baik dan buruk menurut ajaran islam.
1.     Pengertian Baik dan Buruk
Dari segi bahasa, baik berasal dari bahasa Arab khair dan bahasa Inggris good. Sedangkan pengertian baik menurut istilah adalah sesuatu yang disukai manusia, yang tidak melanggar norma-norma yang berlaku, baik norma agama, norma kesopanan kesusilaan, norma hukum dan juga norma adat-istiadat.
Setelah mengetahui pengertian dari baik, selanjutnya kita akan membahas pengertian dari buruk. Buruk dalam bahasa Arab disebut dengan istilah syarr, yang memiliki arti tidak baik, tidak seperti seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas, dibawah standar, kurang dari nilai, tak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela. Secara istilah buruk adalah lawan dari baik. Maksudnya buruk adalah sesuatu yang tidak disukai manusia dan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Dalam islam sesuatu dikatakan baik jika hal itu sesuai dengan al-Quran dan Sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Perbuatan baik dalam islam adalah yang membawa kemaslahatan bagi dirinya sendiri dan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Sedangkan yang dimaksud dengan keburukan adalah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran al-Quran dan Sunnah, perbuatan yang tidak membawa manfaat baik bagi dirinya sendiri apalagi bagi orang lain.
2.     Penentuan Baik dan Buruk
Ada beberapa aliran filsafat yang mempengaruhi penentuan baik dan buruk, diantaranya adalah aliran sosialisme, hedonisme, humanisme, utilitarianisme, vitalisme, religiousisme dan evolusisme. Berikut penjelasan mengenai penentuan baik dan buruk menurut aliran-aliran tersebut.
a.     Baik dan buruk menurut aliran adat-istiadat (sosialisme)
Baik dan buruk menurut aliran ini adalah sesuatu dikatakan baik jika sesuai dengan adat-istiadat yang berlaku di masyarakat. Seseorang yang mematuhi adat-istiadat yang berlaku disekitar masyarakatnya dikatakan orang yang baik. Sedangkan sesuatu dikatakan buruk apabila hal tersebut bertentangan dengan adat-istiadat yang berlaku di sekitar masyarakat. Orang yang melanggar adat dan istiadat yang berlaku akan disebut buruk, dan akan dihukum dengan menggunakan hukum adat.
b.     Baik dan buruk menurut aliran hedonisme
Menurut aliran ini, sesuatu dikatakan baik jika mendatangkan kesenangan yang lebih besar, kelezatan, kenikmatan dan kepuasan nafsu biologisnya. Dan sesuatu dikatakan buruk dalam aliran ini jika sesuatu tersebut tidak mendatangkan kesenangan, kelezatan, kenikmatan dan kepuasan nafsu biologis, atau justru mendatangkan kepedihan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kini aliran ini mulai berkembang kearah yang negatif. Tidak seperti pemikiran tokoh utamanya Epicurus yang mengutamakan kepuasan dan kesenangan yang diukur dengan akal dan pikiran, aliran ini pada akhirnya lebih mengutamakan kepuasan nafsu biologis. Akibatnya muncul tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan akal dan pikiran.
c.      Baik dan buruk menurut paham humanisme (intuisisme)
Paham ini menilai suatu tindakan baik atau buruknya dengan menggunakan kekuatan batin. Artinya sesuatu yang dikatakan baik jika sesuai dengan kata hati, karena menurut para penganut aliran ini, hati dapat menilai sesuatu baik atau buruk. Sebalinya sesuatu dikatakan buruk jika tidak mengikuti kata hati mereka. Oleh karena itu sesuatu yang benar, dermawan, berani dikatakan baik oleh manusia, sedangkan sesuatu yang salah, kikir dan pengecut dikatakan buruk.
d.     Baik dan buruk menurut paham utilitarianisme
Secara harfiah utilis memiliki makna berguna. Jadi paham ini mengatakan bahwa sesuatu yang baik adalah sesuatu yang berguna. Jika kebergunaan sesuatu tersebut hanya untuk perorangan, maka disebut individual, sedangkan jika berguna bagi banyak orang maka disebut sosial. Hal ini sesuai dengan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW. yang mengatakan bahwa sebaik-baik orang adalah yang berguna bagi orang yang lain.
e.      Baik dan buruk menurut paham vitalisme
Menurut paham ini, sesuatu yang kuat dianggap sebagai sesuatu yang baik. Contohnya adalah kekuatan atau kekuasaan yang dapat menaklukkan orang lain dikatakan sebagai sesuatu yang baik. Aliran ini cenderung menggunakan hukum alam, artinya siapa yang lebih kuat akan mampu menguasai yang lebih lemah.
f.       Baik dan buruk menurut paham religiousisme

Paham ini beranggapan bahwa perbuatan yang baik adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan yang buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Artinya ukuran baik dan buruk pada aliran ini didasarkan atas peraturan agama. Karena terdapat bermacam-macamn agama di dunia oleh karena itu setiap agama memiliki tolak ukur masing-masing dalam menentukan baik dan buruk.
g.     Baik dan buruk menurut paham evolusisme
Menurut paham ini segala sesuatu yang ada di alam baik yang tampak maupun yang tidak tampak mengalami evolusi. Begitu juga dengan akhlak dan moral, Herbert Spencer mengatakan bahwa perbuatan akhlak itu tumbuh secara sederhana kemudian berangsur meningkat sedikit demi sedikit berjalan ke arah cita-cita yang dianggap sebagai tujuan. Dengan demikian paham ini mengukur sesuatu yang baik dikatakan baik jika mendekati cita-cita dan sesuatu yang buruk dikatakan buruk jika menjauhi cita-cita atau tujuan manusia dalam hidupnya.
3.     Sifat dari Baik dan Buruk
Sifat dari baik dan buruk berdasarkan pandangan filsafat menyesuaikan dengan sifat dari filsafat itu sendiri yaitu berubah-ubah, relatif nisbi dan tidak universal. Sifat dari baik dan buruk secara lengkap tercantum dalam ajaran Islam yang terangkum dalam al-Quran yang merupakan sumber mutlak mengenai ajaran baik dan buruk yang berasal dari Allah. Selain al-Quran, hadits dan sunnah yang bersumber dari Rasulullah SAW. juga merupakan sumber mutlak dari sifat baik dan buruk.  
4.     Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam
Baik dan buruk menurut ajaran islam yaitu segala sesuatu yang bersumber dari al-Quran dan Hadits. Al-Quran sebagai wahyu yang berasal dari Allah berisi tentang pengajaran baik dan buruk, sebagai mana akhlak yang juga bersumber dari al-Quran. Sedangkan Hadits berfungsi sebagai penjelas dari ayat-ayat yang ada dalam al-Quran, yang bersumber dari Rasulullah SAW. Contohnya al-Quran menganjurkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua, akan tetapi di dalam al-Quran tidak dijabarkan mengenai cara berbuat baik kepada orang tua. Penjelasan mengenai berbuat baik kepada orang tua tersebut selengkapnya dapat ditemukan dalam Hadits.
Jadi segala sesuatu yang baik dalam islam adalah yang didasari dengan petunjuk dari al-Quran dan Hadits. Sedangkan perbuatan yang buruk adalah yang bertentangan dengan kedua sumber hukum islam yang utama tersebut. Meskipun demikian, al-Quran dan Hadits bukanlah sesuatu yang tertutup. Artinya keduanya bersikap terbuka, mudah menerima pendapat dari hukum yang dibuat oleh manusia. Al-Quran dan Hadits sangat menghargai pendapat dari kelompok-kelompok yang lain.

2 comments:

  1. Baik buruk.

    Keduanya bertentangan bukan?

    Baik jika orang itu tidak melanggar norma norma.

    Buruk jika bertentangan.

    Tapi tidak semua yang baik baik, dan tidak semua buruk itu buruk.

    ReplyDelete
  2. Masya Allah Alhamdulillah Sangat membantu

    ReplyDelete