Sunday, 16 April 2017

Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Ilmu Lainnya



Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu akhak merupakan ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia, baik itu perbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk. Karena mengkaji tentang perbuatan manusia, ilmu akhlak memiliki hubungan dengan ilmu-ilmu yang lain diantaranya adalah dengan ilmu tasawuf, ilmu tauhid, ilmu jiwa, ilmu pendidikan dan juga ilmu filsafat. Berikut penjelasan mengenai hubungan ilmu akhlak dengan ilmu-ilmu tersebut.
1.     Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf
Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Akhlak Tasawuf mengatakan bahwa bertasawuf pada hakikatnya merupakan melakukan serangkaian kegiatan ibadah seperti shalat, puasa, haji, dzikir dan lain sebagainya yang tujuannya adalah untuk mensucikan diri dari perbuatan yang tercela dan menghias diri dengan perbuatan yang terpuji dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Dengan demikian, untuk mencapai tujuan dari tasawuf tersebut, manusia harus terlebih dahulu memiliki akhlak yang baik.
Segala bentuk ibadah yang dilakukan oleh para ahli tasawuf tersebut ternyata memiliki hubungan yang erat dengan akhlak. Sependapat dengan hal ini, Harun Nasution dalam bukunya yang berjudul Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran, mengatakan bahwa ibadah dalam islam memiliki hubungan yang sangat erat dengan pendidikan akhlak. Ibadah dalam al-Quran dikaitkan dengan taqwa, dan taqwa berarti melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Tegasnya orang bertaqwa adalah orang yang berakhlak mulia.
Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara menjauhi segala larangan-Nya dan mematuhi segala bentuk perintah-Nya. Untuk mendekatkan diri kepada Allah, tentu saja kita harus memiliki akhlak yang baik.
2.     Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tauhid
Harun Nasution menyebutkan bahwa ilmu Tauhid diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang cara-cara meng-Esakan Allah, sebagai suatu sifat yang terpenting diantara sifat Allah yang lainnya. Pada intinya ilmu tauhid adalah ilmu yang bertujuan untuk memahami dan meyakini adanya Allah dengan segala sifat dan perbuatan-Nya.
Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Akhlak Tasawuf mengatakan bahwa hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf adalah ilmu tauhid akan mengarahkan perbuatan manusia menjadi ikhlas, dan keikhlasan ini merupakan salah satu akhlak yang mulia. Ilmu tauhid hadir sebagai pemberi landasan bagi ilmu akhlak, sedangkan ilmu akhlak adalah penjabaran dan pengalaman bagi ilmu tauhid. Tauhid tanpa akhlak yang baik tidak akan ada artinya, dan sebaliknya akhlak tanpa tauhid tidak akan menjadi kokoh. Selain itu, ilmu tauhid memberikan arahan terhadap ilmu akhlak, dan akhlak memberi isi terhadap arahan tersebut.
3.     Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Jiwa
Dalam diri manusia terdapat potensi rohaniah yang cenderung kpada kebaikan dan keburukan. Potensi rohaniah tersebut secara rinci akan dibahas dalam kajian ilmu jiwa. Oleh karena itu, untuk mengembangkan ilmu akhlak, kita dapat memanfaatkan informasi yang berasal dari ilmu jiwa tersebut.
Selain itu dalam ilmu jiwa juga terdapat informasi tentang perbedaan psikologis yang dialami seseorang pada setiap jenjang usianya. Perbedaan psikologis tersebut memerlukan metode yang berbeda dalam proses pendidikan akhlaknya. Dengan demikian, ilmu jiwa dapat memberi masukan dalam rangka merumuskan metode pembeajaran dan pembinaan ilmu akhlak.
4.     Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Pendidikan
Tujuan pendidikan dalam islam sangat erat kaitannya dengan penyempurnaan akhlak manusia. Tujuan tersebut dengan jelas menggambarkan bahwa ilmu pendidikan dan ilmu akhlak memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya. Pendidikan merupakan sarana dalam pembentukan peserta didik sebagai seseorang yang berakhlak mulia.
5.     Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Filsafat
 Seperti yang kita ketahui bahwa filsafat merupakan suatu upaya berpikir mendalam, radikal, sampai keakar-akarnya, universal dan sistematik dalam rangka menemukan inti atau hakikat mengenai segala sesuatu. Diantara pemikiran filsafat yang erat kaitannya dengan ilmu akhlak adalah pemikiran tentang manusia. Ibn Sina mengatakan bahwa jiwa manusia merupakan satu unit yang tersendiri dan mempunyai wujud terlepas dari badan.
Pemikiran filsafat tentang jiwa manusia yang dikemukakan oleh Ibn Sina tersebut menunjukkan bahwa dalam pemikiran filsafat terdapat sumber yang dapat dikembangkan menjadi konsep ilmu akhlak. Kemudian Ibn Khaldun juga mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang berpikir. Lewat kemampuan berpikirnya tersebut, manusia membuat proses-proses yang akhirnya menciptakan sebuah peradaban. Dari pemikiran Ibn Khaldun tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan makhluk yang berbudaya dan selalu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Artinya manusia memerlukan bimbingan dalam interaksinya tersebut dan bimbingan tersebut akan menghasilkan akhlak yang baik dalam diri manusia yang akan sangat berguna dalam interaksinya.
Dalam ilmu filsafat dibahas pula tentang Tuhan, alam dan makhluk lainnya. Pembahasan tersebut akan menghasilkan pengetahuan serta perumusan cara dalam berhubungan dengan Tuhan, alam dan juga makhluk lainnya. Pada akhirnya hal itu akan mewujudkan pembentukan akhlak manusia, baik akhlak  kepada Tuhannya, kepada sesamanya maupun kepada alam di sekitarnya.
Demikian adalah penjelasan mengenai hubungan ilmu akhlak dengan ilmu lainnya. Dengan mengetahui hubungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa untuk memperdalam ilmu akhlak, maka kita juga harus mengkaji ilmu lain yang memiliki hubungan dengan ilmu akhlak tersebut.

1 comment:

  1. Graco Casino - Mapyro
    Located 논산 출장안마 in Las Vegas, 안양 출장샵 Graco Casino offers 군산 출장마사지 its guests a full-service 남원 출장안마 spa, a casino, 순천 출장샵 and a nightclub. Enjoy all the fun of Vegas.

    ReplyDelete