Wednesday, 22 September 2021

Cara Mengatasi Low Quality Content di Google Adsense

Cara Mengatasi Low Quality Content di Google Adsense 

Hai teman-teman kali ini kita akan membahas tentang low quality content di google adsense kalian. Sebelum kita masuk kedalam pembahasan, jangan lupa tulis komentar kalian yaa untuk selanjutnya kalian mau di spill konten apa lagi nih. Nah sebelum kita masuk kedalam pembahasan tentang cara mengatasi low quality content di adsense blog kita, kita harus pahami dulu apa yang dimaksud dengan low quality content. Low quality content merupakan indikasi dimana konten kita dianggap berkualitas yang rendah oleh google. Hal tersebut bisa terjadi karena kemungkinan besar traffic di blog kita rendah, konten yang tidak menarik, atau bisa juga karena kita terburu-buru untuk mendaftar adsense. Untuk cara mengatasinya terdapar beberapa cara. Langsung saja kita mulai pembahasannya.

1. Buat Konten Yang Menarik

Konten kita kemungkinan mengalami Low Quality Content karena situs kita dianggap tidak menarik bagi pengunjung. Oleh karena itu kita harus membuat konten kita menjadi semenarik mungkin agar konten kita tidak kembali mengalami Low Quality Content. Untuk membuat konten yang menarik cukup mudah yaitu bisa dengan mengamati, meniru serta memodifikasi konten-konten yang sudah ada sebelumnya dari berbagai sumber yang lain.

2. Hindari Copy Paste dari Situs Lain

Kebanyakan dari kita memang memiliki kebiasaan untuk mengcopy paste artikel dari situs yang lain. Hal tersebut membuat akun kita dianggap akun yang memiliki kesamaan dengan akun lain yang memiliki artikel yang sama dengan artikel kita. Oleh karena itu, kita harus menggunakan kata-kata kita sendiri, yang kita olah berdasarkan pemahaman kita sendiri. Biasakan untuk mengamati, meniru serta memodifikasi dari konten yang lain, hindari Copy-Paste secara langsung.

3. Perbanyak Upload Konten Secara Rutin

Hal lain yang membuat akun adsense kita mengalami Low Quality Content adalah kurangnya konten yang kita upload di situs kita. Oleh karena itu google menganggap bahwa situs kita memiliki konten yang berkualitas rendah. Oleh karena itu kita harus memperbanyak upload konten di situs kita agar blog kita dianggap memiliki konten yang cukup banyak agar dapat diterima dalam pengajuan adsense. Ingatt Jangan malas.


Oke teman-teman saya rasa jika kita rutin memperbaiki ketiga nya, maka akun kita akan segera diterima oleh adsense dalam waktu yang singkat. Upayakan untuk mendaftar Adsense minimal 6 bulan setelah membuat akun. Selamat Mencoba.

Tuesday, 25 April 2017

Pengertian, Tujuan dan Kedudukan Mahabbah serta Alat Untuk Mencapai Mahabbah



Pengertian, Tujuan dan Kedudukan Mahabbah serta Alat Untuk Mencapai Mahabbah
1.     Pengertian, Tujuan dan Kedudukan Mahabbah
Mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabbatan, yang artinya mencintai secara mendalam. Lawan dari kata mahabbah yaitu al-baghd yaitu benci. Mahabbah dapat juga berarti al-wadud yaitu sangat kasih atau penyayang.
Mahabbah dalam tasawuf berarti usaha sungguh-sungguh yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tingkat rohaniah tertinggi dengan tercapainya gambaran yang mutlak, yaitu kecintaan kepada Allah. Mahabbah adalah cinta yang tanpa diikuti dengan harapan pada hal-hal yang bersifat duniawi.
Dari segi tingkatnya, mahabbah memiliki tiga macam, yaitu mahabbahnya orang biasa, mahabbahnya orang siddiq dan mahabbahnya orang yang arif. Mahabbah orang biasa berupa selalu mengingat Allah dengan dzikir, selalu menyebut nama Allah dan selalu memperoleh kesenangan dalam berdialog dengan Allah. Selanjutnya mahabbahnya orang siddiq yaitu cinta orang yang telah mengenal Allah, mengenal kebesaran-Nya, kekuasaan-Nya, pada ilmu-Nya dan lain-lain yang berupa cinta yang dapat membukakan tabir yang memisahkan diri seseorang dengan Allah sehingga ia dapat mengetahui rahasia yang ada pada Allah. Sedangkan cintanya orang yang arif adalah cinta orang yang tahu betul tentang tuhan, artinya bukan lagi cinta yang dirasa, melainkan diri yang dicintai, dan akhirnya sifat yang dicintai masuk kedalam diri yang mencintai.
Selanjutnya mahabbah sering kali dihubungkan dengan ma’rifah, baik dalam kedudukan maupun pengertiannya. Ma’rifah adalah tingkat pengetahuan kepada Allah dengan melalui mata hati atau qalbu. Al-Ghazali mengatakan bahwa mahabbah merupakan manifestasi dari ma’rifah kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa ma’rifah pada hakikatnya sama dengan mahabbah tingkat kedua. Sedangkan mahabbah yang dimaksud adalah mahabbah tingkat ketiga. Artinya, mahabbah memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari ma’rifah.
2.     Alat Untuk Mencapai Mahabbah
Manusia memiliki potensi rohaniah yang memungkinkan dirinya untuk mencapai mahabbah. Harun Nasution mengatakan alat untuk memperoleh ma’rifat oleh sufi disebut sir. Beliau juga mengatakan bahwa ada tiga alat dalam diri manusia yang dapat dijadikan alat untuk berhubungan dengan Allah. Yang pertama yaitu qalb atau hati sanubari, yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui sifat-sifat Allah. Yang kedua yaitu ruh sebagai alat yang digunakan untuk mencintai Allah. Dan yang terakhir atau yang ketiga yaitu sir yaitu alat untuk melihat Allah. Sir lebih halus dari ruh, dan ruh lebih halus dari qalb. Sir bertempat di ruh, dan ruh bertempat di qalb. Sir timbul dan dapat menerima iluminasi dari Allah jika ruh dan  qalb telah suci sesuci-sucinya dan kosong sekosong-kosongnya dan tidak berisi apapun kecuali Allah.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa alat untuk mencapai Mahabbah adalah ruh yang sudah suci dari dosa dan maksiat, serta telah kosong dari kecintaan kepada segala hal selain Allah.
Manusia sudah dianugerahi ruh sejak mereka masih dalam kandungan. Hal ini didapatkan dari keterangan salah satu hadits yang artinya
”sesungguhnya dilakukan penciptaannya dalam kandungan ibunya, selama empat puluh hari dalam bentuk nutfah (segumpal darah), kemudian menjadi alaqah (segumpal daging yang menempel), pada waktu yang juga empat puluh hari, kemudian dijadikan mudghah (segumpal daging yang telah berbentuk), pada waktu yang juga empat puluh hari, kemudian Allah mengutus malaikat untuk menghembuskan ruh kepadanya. (HR. Bukhari Muslim).”
Hadits tersebut menjelaskan bahwa manusia sudah diberi ruh ketika mereka berusia empat bulan dalam kandungan ibunya. Hadits lain mengatakan bahwa pada waktu empat puluh hari yang ketiga tersebut Allah akan mengutus malaikat Jibril untuk meniupkan ruh kedalam daging yang telah berbentuk tersebut, sehingga daging tersebut menjadi bernyawa.
Pada dasarnya ruh memiliki watak tunduk dan patuh kepada Allah. Ruh yang wataknya demikian itulah yang kemudian digunakan para kaum sufi untuk mencintai Allah. akan tetapi dalam mengarungi kehidupan di dunia, banyak sekali manusia yang tidak lagi berada dalam kondisi ruh yang demikian itu. Ruh yang demikian itu disebut sebagai fitrah. Yaitu ruh yang masih suci dan bersih dari segala perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu, untuk mencapai tahapan mahabbah, kita perlu mensucikan ruh kita dari segala perbuatan yang tidak baik.
Demikian artikel kita kali ini, semoga dapat membantu teman-teman sekalian dalam memahami mahabbah. Semoga artikel ini dapat membantu kita semua untuk mencapai mahabbah, agar senantiasa kita mencintai Allah dalam hati.

Akhlak Tasawuf, Pengertian Maqamat, Macam-Macam Maqamat dan Hal



Akhlak Tasawuf, Pengertian Maqamat, Macam-Macam Maqamat dan Hal
1.     Pengertian Maqamat
Secara harfiah, maqamat berasal dari bahasa Arab yang artinya tempat berdirinya seseorang. Maqamat juga sering diartikan sebagai jalan panjang yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk mendekatkan diri dengan Allah. Maqamat dalam tasawuf disenut sebagai kedudukan hamba dimata Allah, dilihat dari apa yang diusahakan berupa ibadah, perjuangan, latihan dan perjalanan menuju Allah Azza Wajalla.
2.     Macam-Macam Maqamat
Sesuai dengan kesepakatan para ulama bahwa ada tujuh macam dari maqamat, diantaranya yaitu Zuhud, wara’, faqr, shabar, tawakkal, ridla. Berikut penjelasan mengenai ketujuh maqamat tersebut.
a.     Zuhud
Zuhud berarti tidak menginginkan sesuatu yang bersifat keduniawian atau meninggalkan sifat keduniawian. Sebagian ulama ada yang mengartikan zuhud adalah orang yang zuhud dalam masalah yang haram, karena yang halal adalah sesuatu yang mubah dalam pandangan Allah, yaitu orang yang diberikan nikmat berupa harta yang halal, kemudian ia bersyukur dan meninggalkan keduniawian dengan kesadaran sendiri.
Orang yang zuhud akan mengutamakan kebahagiaan hidup di akhirat yang kekal dan abadi daripada memilih kehidupan dunia yang hanya sementara. Orang yang memiliki pandangan seperti itu tidak akan pernah mengorbankan urusan akhirat hanya untuk mengejar urusan yang bersifat duniawi. Hal itu akan memelihara dirinya dari hal-hal yang negatif dan mendorong untuk selalu berbuat baik.
b.     Taubah
Taubah berasal dari kata taba, yatubu, taubatan yang artinya kembali. Taubat yang dimaksud oleh kalangan sufi adalah memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan, serta bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi lagi. Taubat bagi paham sufisme adalah lupa pada segala hal kecuali Allah, dan orang yang taubat adalah orang yang cinta pada Allah dan senantiasa mengadakan kontemplasi dengan Allah.
c.      Wara’
Wara’ berarti saleh, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, menjauhi hal-hal yang tidak baik. Dalam pengertian kaum sufi, wara’ adalah meninggalkan segala yang didalamnya terdapat keragu-raguan antara halal dan haram (syubhat). Dari salah satu hadits yang disampaikan oleh Rasulullah mengatakan bahwa yang syubhat lebih mendekati haram. Para kaum sufi mengetahui bahwa segala sesuatu yang haram akan membuat hati menjadi gelap, dan akan menghambat dalam memperoleh cahaya ilahi yang akan terpancar dari hati yang bersih.
d.     Kefakiran
Fakir biasanya diartikan sebagai orang yang berhajat, butuh atau orang yang miskin. Sedangkan dalam pandangan kaum sufi, yang dimaksud fakir adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita. Bukan berarti mereka menolak pemberian. Jika diberi maka akan diterima, jika tidak maka tidak akan meminta.
e.      Sabar
Sabar sering diartikan dengan tabah menerima segala hal. Zun Nun al-Mishry mengatakan bahwa sabar artinya adalah menjauhkan diri dari segala hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tenang ketika mendapat cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya dalam keadaan fakir dalam bidang ekonomi. Kalangan sufi mengatakan bahwa sabar berarti bersabar dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah, dan menerima segala cobaan yang diterima. Sabar dalam menunggu pertolongan Allah. Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa sabar adalah bagian dari iman sebagaimana kepala yang kedudukannya lebih tinggi dari jasad. Hal ini menunjukkan bahwa sabar sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
f.       Tawakkal
Tawakkal artinya berserah diri kepada Allah, berpegang teguh pada Qada dan Qadar dari Allah, tidak berpikir tentang hari esok, cukup dengan apa yang ada pada hari ini, percaya kepada janji Allah, menyerah kepada Allah, dengan Allah dan karena Allah.
g.     Kerelaan
Rela atau ridla berarti ikhlas dalam menerima Qada dan Qadar Allah, mengeluarkan perasaan benci dari dalam hati hingga yang tersisa hanya rasa senang dan bahagia. Tidak berusaha sebelum turunnya Qada dan Qadar, tidak pernah merasa pahit dan sakit ketika Qada dan Qadar diturunkan kepadanya, justru malah merasa cintanya bergelora sewaktu turunnya bala’.
Keseluruhan dari maqamat yang telah dijelaskan tersebut diatas menunjukkan bahwa hal tersebut juga termasuk dalam akhlak yang mulia. Seorang sufi akan menghias dirinya dengan akhlak yang mulia dan membersihkan dirinya dengan bertaubat. Hal tersebut identik dengan proses takhalli yaitu membersihkan diri dari sifat yang buruk dengan taubat dan menghias diri dengan sifat yang baik.
3.     Pengertian Hal
Hal merupakan keadaan mental yang dialami oleh seorang sufi ketika berada dalam maqam tertentu. Contohnya adalah takut, senang, sedih dan sebagainya. Hal berbeda dengan maqam. Hal bukan diperoleh melalui usaha manusia melainkan suatu anugerah dan rahmat dari Allah, bersifat sementara, datang dan pergi.
Seorang sufi juga harus menempuh rangkaian kegiatan mental yang cukup berat, seperti riyadah yaitu melaksanakan dzikir dan tafakur sebanyak-banyaknya, mujahadah yaitu bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah, khalwat yaitu menyepi atau bersemedi, uzlah yaitu mengasingkan diri dari pengaruh duniawi, muraqabah yaitu mendekatkan diri kepada Allah, suluk yaitu menjalankan hidup sebagai seorang sufi dengan selalu berdzikir dan berdzikir dan sebagainya.

Friday, 21 April 2017

Pemikiran Tokoh Aswaja Bidang Tasawuf : Imam Al-Ghazali dan Imam Al-Junaid Al-Baghdadi

A.      DEFENISI TASAWUF

Secara etimologis pengertian tasawuf sendiri masih di perselisihkan oleh para ahli, karena adanya perbedaan pandangan mereka mengenai asal usul tasawuf itu sendiri. Ada sebagian para ahli mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shaff yang artinya barisan dalam sholat berjamaáh. Dan ada juga yang mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shafwah yang berararti terpilih atau terbaik. Tasawuf itu sendiri ada juga yang mengatakan berasal dari kata shafa atau shafwu yang artinya bersih atau suci. Adapun pengertian tasawuf ada beragam pendapat yang disampaikan oleh para tokoh sufi. Bahkan imam as-Suhrowardi, tokoh sufi mengatakan : “ada lebih dari seribu pendapat yang disampaikan oleh toko sufi dalam mendefinisikan tasawuf”.
Perbedan dalam memaknai taswuf ini lebih disebabkan karena parah tokoh sufi dalam memberikan makna, disesuikan dengan pengalaman spiritualnya masing-masing.
1. TASAWUF  AL-JUNAIDI AL-BAGHDADI
Nama lengkapnya adalah abu Al-Qasim al-Junayd bin Muhammad bin al-junaid al-Khazzaz al-Qawariri al-nahawandi al-baghdadi, dia lahir dan wafat (297 H/910 M) dikota baghdad. Dalam bidang tasawuf selain berguru pada pamanya Sari Al-Saqathi, dia juga berguru kepada Al Harits bin Asaad  Al-Muhasibi (165-123 H/ 781-856 M), dan yang lainya. Menurutnya: “Tasawuf adalah membersihkan hati dari sifat yang menyamai binatang dan melepaskan akhlaq yang fitri, menekan sifat basyariya (kemanusiaan), menjahui hawa nafsu, memberikan tempat bagi sifat-sifat kerohanian, berpegang pada ilmu kebenaran, mengamalkan sesuatu yang lebih utama atas dasar keabadiannya, memberikan nasihat kepada umat , benar-benar menepati janji kepada Allah SWT, dan mengikuti syariat Rasulullah SAW”.
Al-Junaidi disepakati sebagai ulama yag brdiri  di persimpangan jalan. Semua kalangan menerima mazhab yang dibangunya.
Menurut sejarawan sebagian ulama, ada empat faktor yang mengantarkan madhzab al-junaidi menjadi standard dalam tasauf Ahlusunnah Waljama’ah sehingga al-junaidi menjadi satu-satunya figur yang berhak menyandang gelar ” syaikh al-tha’ifah al-shufiyyah wa sayyiduha’’.
Keempat factor tersebut adalah :
1. Konsistensi Al-Kitab dan Sunnah
Penguasanya terhadap bidang studi ilmu al-quran, hadis dan fikih membawa pengaruh positif terhadaf  junaidi untuk mebangun mazhabnya diatas fondasi alquran dan sunnah. Diantara perkataan junaidi yang terkenal dan dijadikan kaedah oleh kalangan shufi adalah kalimatnya yang berbunyi: “Ilmu kami ini (tasawuf) dibangun dengan fundasi alkitabdn sunnah. Barang siapa yang belum hafal al-quran, belum menulis hadis dan belajar ilmu agama secara mendalam, maka ia tidak bisa dijadikan panutan dalam tasawuf”.
2. Konsistensi tehadap syari’ah
Junaidi juga membangun tasawufnya diatas fondasi konsistensi terhadap syari’ah. Menurut junaidi seseorang yang melenceng dari sunnah rasul, maka pintu kebaikan akan tertup baginya.
3.Kebersihan dalam akidah
Al-Junaidi juga membangun mazhabnya diatas fondasi akidah yang besih yakni akidah Ahlussunnsh Wal-jamaah. Dalam hal ini junaidi mengatakan : “ pertama kali yang dibutuhkan oleh sseorang yang mendalami agama adalah mengenal pencipta kepada makhluk, mengenalkaan kepada yang baru bagaiman di menciptakanya, bagaimana pemulaan dirinya dan bagaimana pul setelah kematianya, sehingga dia dapat membedakan antara sifat sang khalik dari sifat makhluknya, mengesakanya dan mengakui akan kewajiban menaatinya.
4. Ajaran tasawuf yang moderat.
Al-Junaid membangun mazhabnya diatas fondasi ajaran moderat, yang meruphkan cirri khas ajaran Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Dalam hadis dikatakan bahwa “sebaik-baik perkara adalah yang moderat”.
Jadi pada intinya, tasawuf adalah usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga kehadiran Alloh SWT. senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan. Menurut ajaran tasawuf, apabila seorang muslimin meningkatkan kualitas pendekatan dirinya kepada Allah SWT, lebih dahulu ia harus memahami syariat sebaik-baiknya. Dalam hal ini, harus mempelajari fiqh dalam segala bidangnya secara baik yang meliputi bidang ibadah, muamalah, pernikahan, warisan dan sebagainya ssesuai dengan yang telah dirumuskan dalam mazhab-mazhab fiqh,yaitu mazhab hanafi, mliki, syafi’i, dan hanbali.
Imam Malik bin anas (w. 179 H./795 M.) pendiri madzab Maliki, mengatakan: “Barang siapa yang menjalani kehidupan tasawuf tanpa dilandasi oleh pengalaman fiqih, maka ia akan menjadi zindiq (menyimpang dari agama yang benar), barang siapa yang melaksanakan fiqh tanpa dilengkapi pengalaman tasawuf, ia telah fasiq (banyak dosa), dan barang siapa yang melakukan keduanya secara seimbang, maka ia telah meraih hakikat kebenaran”.
Selain junaidi kemi juga mengutip defenisi tasawuf  menurut imam zakariya al-Anshori : “ Tasauf mengajarkan cara untuk menyucikan diri , meningkatkan akhlaq dan membangun kehidupan jasmani maupun rohani untuk mencapai kehidupan abadi ”.  Sesungguhnya islam secara utuh adalah mengikuti apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Serta mengimaninya. Dan ajaran-ajaranya melalui  para sahabat dan diteruskan oleh para tabi’in, selanjutnya para ulama-ulama generasi berikutnya sampai pada masa kita.
2. TASAWUF  AL-GHAZALI
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali al Thusi. Dia lahirkan di kota Thus, pada tahun 450 H/ 1058 M. Dalam ajaran tasaufnya, al-ghazali memilih tasawuf sunni yag berdasarkan Alquran dan As-Shunnah Nabi ditambah dengan doktrin Ahl-As-Sunnah  wa Al-Jama’ah. Dan tasawuf Al-Ghazali bercorak  psiko-moral yang mengutamakan pendidikan moral.
Selain belajar tasawuf kepada syaikh Yusuf al-Nassaj(487 H/1094 M), beliau juga belajar tasawuf kepada Syaikh Abu Ali al-Fadhal bin muhammad bin Ali al Farmadzi(477 H/108 M), dan beberapa guru beliau yang lain. Ada tiga karangan Al-Ghazali yang menggambarkan corak intelektual dan sosok kepribadian Al-Ghazali, yaitu:
1. Al-Munqidz min Al-Dhalal (penyelamat dari kesesatan)
2. Tahafut Al-Falasifah (runtuhnya para filosof)
3. Ihya’ Ulum Al-Din (menghdupkan ilmu-ilmu agama)

Menurut Al-Ghaszali jalan menuju tasawuf dapat dicapai dengan cara mematahkan hambatan-hambatan jiwa dan membersihkan diri dari moral yang tercela sehingga kalbu lepas dari segala sesuatu selain allah dan selalu mengingatnya. Dan ia berpendapat bahwa sosok yang terbaik, jalan mereka adalah yang paling benar, dan moral mereka adalah yang paling bersih sebab, gerak,dan diam mereka, baik lahir maupun batin, diambil dari chaya kenabian.



Dlalam tasawufnya Al-Ghazali  menilai negatif terhadap syathahat. Ia menganggap syahahat mempunyi dua kelemahan yaitu:

 1. Syahahat mengatakan bahwa allah dapat disaksikan.

 2. Syahahat merupakan hasil pemikiran yang kacau dan hasil  imajinasi sendiri.



Al-Ghozali juga menolak paham hulul dan ittihad. Untuk mengantisipasi itu ia mengeluarkan paham baru tentng ma’rifat, yaitu pendekatan diri kepada allah tanpa diikuti penyatuan dengan-Nya. Jalan menuju ma’rifat adalah perpaduan ilmu dan amal, sedangkan buahnya adalah moral. Menurut Al-Ghazali ma’rifat adalah mengetahui rahasia allah dan mengetaui peraturan-peraturan-Nya tentang segala yang ada.

Dan begitu juga dalam memahami  As-Sa’adah (kebahagian) dalam kitab Kimiya’ As-Sa’adah, Al-Ghazali juga menjelaskan bahwa kebahagian itu sesuai denagn watak, sedangkan watak sesuai degan ciptaanya. Nikmatnya mata terletak ketika melihat gambar yang bagus dan indah. Nikmatnya telinga ketika bisa mendengar suara yang bagus dan merdu. Demmikian juga dengan seluruh anggota tubuh , mempunyai kenikmatan tersendiri. Kenikmatan kalbu sebagai alat ntuk memperoleh ma’rifat terletak ketika melihat allah. Melihatn-Nya merupakan kenikmatnan yang paling agung dan tiada taranya.

Ada dua hal pokok tentang inti tasawuf yang disepakati semua pihak, yaitu:


1.          Kesucian jiwa untuk menghadapi allah SWT yang maha suci.
2.          Upaya pendekatan diri kepada Allah SWT.


Makalah Manajemen Perkantoran : Pengertian Kantor, Tata Ruang Kantor dan Bentuk-Bentuk Tata Ruang Kantor

Secara etimologi kantor berasal dari bahasa Belanda yaitu “kantoor”, yang artinya ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pemimpin, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris “office” yang memiliki arti tempat memberikan pelayanan (service).
Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis.
1. Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian atau pendistribusian data atau informasi atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit.
2.  Kantor dalam arti statis bisa berarti ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan, perusahaan, serta tempat untuk ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, penyampaian atau pendistribusian data atau informasi.
Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris yaitu office layout atau sering disebut juga layout saja.
Nuraida (2008:142) mengatakan “Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pekerja”.
Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebagainya di dalam ruangan yang tersedia. Setelah memperhatikan keterbatasan yang ditimbulkan oleh gedung, sasarannya adalah
1.      Persyaratan hukum yang harus dipenuhi.
2.      Ruangan yang digunakan demi keuntungan terbesar.
3.      Pelayanan yang harus disediakan bila diperlukan (listrik, telepon, dan lain-lain).
4.      Kondisi kerja yang baik yang harus disediakan untuk semua orang.
5.      Penyediaan untuk dapat melihat staf yang bekerja.
6.      Rasa memiliki loyalitas pada kelompok kerja yang dibantu perkembangannya.
7.      Komunikasi dan arus kerja yang dipermudah.
8.      Gerakan juru tulis di antara meja kerja dan arsip dan sebagainya dipermudah.
9.      Operasi yang bising dan menggangu dipisahkan tersendiri.
10.   Campur tangan atarpegawai dihindari.
11.   Privasi dan keamanan diberikan dimana perlu.
Menurut The Liang Gie (2007:162), penyusunan tata ruang kantor harus berdasarkan aliran pekerjaaan kantor, sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja dalam meningkatkan produktifitas. Apalagi pengaturan tata ruang kantor yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
·        Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu,
·         Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan,
·   Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya,
·      Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yabg akan memenuhi suatu bagian tertentu.
Tata ruang yang dirancang dengan baik umumnya akan memiliki dampak positif dan tata ruang yang buruk umumnya akan memiliki dampak negatif. dari sudut pandang efektif, merancang sebuah area kerja yang efisien sangat penting. Tata ruang melibatkan tiga komponen yaitu peralatan, alur atau kerja dan hubungan karyawan, komponen ini harus benar-benar dipelajari dan dianalisi agar karyawan bekerja dengan efisien.
Memiliki sebuah kantor, berbeda dengan memiliki rumah pribadi. Layout rumah pribadi hanya melibatkan anggota di dalam rumah, tetapi layout kantor melibatkan pegawai yang banyak dan warga masyarakat yang akan dilayani.
Oleh karena itu, para ahli membagi konsep tata ruang kantor secara garis besar kedalam 4 bagian, yaitu :
1.  Konsep tata ruang kantor tertutup (private offices) yaitu tata ruang kantor dengan penempatan ruang kantor yang dipisah dibagi ke dalam ruang-ruang kerja atau ruangan yang dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu. Biasanya untuk pekerjaan dengan kerahasiaan yang tinggi (high confidential).
2.  Konsep tata ruang kantor terbuka (open-plan-offices) yaitu tata ruang kantor dengan ruangan yang besar dan ditempati beberapa pegawai tanpa dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu.
3.   Konsep tata ruang kantor berpanorama (landscape offices) yaitu tata ruang kantor yang dihiasi dekorasi taman. Ruangan diupayakan agar memiliki pemandangan alam terbuka dan benar-benar merupakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan.
4.   Konsep tata ruang kantor bersekat atau terpisah (cellular offices) yaitu tata ruang kantor yang diberi sekat-sekat dengan ukuran yang bervariatif untuk suatu  bidang bagian sub bagian atau seksi atau beberapa pegawai dengan ruang yang terpisah.